Simpati Publik, Berkah bagi PKS

Fraksi-PKS Online: Akrobat politik PKS kembali menjadi buah bibir. Kali ini, gara-gara aksi jalanan menentang agresi Israel ke Palestina, parpol Islam itu terjerat masalah hukum. Dengan tudingan telah melakukan pelanggaran kampanye, Presiden PKS Tifatul Sembiring pun dijadikan tersangka. Musibah atau berkah?

Tidak sedikit analis politik yang memprediksi kondisi ini akan dimanfaatkan PKS untuk mendulang simpati publik. Kesan PKS sebagai partai terdholimi dan tertindas, diyakini bakal mendulang keuntungan bagi PKS.

Bagaimana PKS menyikapi potensi pencitraan positif bagi partai pimpinan Tifatul Sembiring ini? Wakil Sekjen DPP PKS Fahri Hamzah menegaskan, jika itu terjadi maka akan jadi berkah perjuangan. "Wallahu a'lam. Tapi kalau berdampak positif, ya itu berkah dari perjuangan," kata Fahri kepada INILAH.COM, Rabu (14/1) di Jakarta. Berikut ini wawancara lengkapnya:

Banyak analis menduga penetapan Presiden PKS sebagai tersangka akan membalikkan arah simpati public dan jadi pencitraan positif bagi PKS, misalnya dengan isu PKS sebagai partai tertindas?

Kita tidak pernah merencanakan aksi itu, kecuali ada persitiwa Gaza. Dari dulu PKS bukan merekayasa, tapi itu memang tradisi setiap ada kedhaliman, terutama di Palestina. Selain berpijak pada UUD 1945, ini juga karena hubungan diplomatik yang tertutup dengan Israel. Makanya selalu kita merespons langsung. Jadi kita tidak rekayasa.

Kita dituduh kampanye. Item-itemnya tidak jelas. Kalau kampanye itu dalam rangka pemilu. Nah aksi kita bukan dalam rangka pemilu. Dulu saat agresi ke Palestina, tanpa ada pemilu, PKS juga tampil seperti saat ini.

Dalam demo kemarin, juga tidak ada caleg yang mengatakan ‘Pilihlah saya!'. Aksi itu dilakukan di jalanan, bukan di gedung sebagaimana disebutkan dalam UU Pemilu. Bawaslu ngaco! Mereka ga mengerti. Harusnya mengerti. Ini emosi dunia yang ditangkap oleh PKS.

Bagaimana dengan dijadikannya Presiden PKS sebagai tersangka?

Kita tidak ada masalah. Silakan saja bikin macam-macam, kita tidak takut kalau cuma menghadapai yang begini-begini.

Apakah bisa PKS akan mendapat simpati publik atas status Presiden PKS saat ini? Karena jika dibandingkan antara isu Palestina dengan pelanggaran kampanye oleh PKS, publik jauh lebih terfokus pada isu Palestina, artinya potensi untuk mengeksploitasi status Presiden PKS terbuka lebar?

Kita membuat respons saja. Apa yang merupakan tanggapan atau serangan kepada kita, kita hanya menaggapi saja. Tanggapan ini kita buat proporsional saja.

Kita mengajari teman-teman jangan keliru memandang aksi PKS. Tapi reaksi mereka berlebihan. Seperti tuduhan Komnas Perlindungan Anak bahwa melibatkan anak-anak dalam kampanye. Itu bukan kampanye kok. Anak-anak ikut bapak dan ibunya, bayi saja aman. Itu untuk memastikan juga, pemimpin Ibu Kota tidak usah gelisah. Meski ratusan ribu orang PKS turun, tidak akan berdampak apa-apa.

Bagaimana peluang status tersangka Presiden PKS diolah menjadi citra positif bagi PKS?

Kita merespons saja, tuduhan seperti itu, kita jawab. Serangan seperti itu ya kita jawab.

Bagaimana dengan potensi itu yang memang besar untuk diolah?

Itu wallahu a'lam. Kalau itu berdampak positif, kita anggap berkah dari perjuangan saja.

Tapi saat demo hari Minggu lalu, PKS sama sekali tidak membawa atribut pemilu. Apakah memang PKS sadar demo 2 Januari lalu memang melanggar aturan kampanye?

Itu komobinasi saja. Kita sih merasa tidak bersalah, kita jalan terus saja.

0 Comments:

Label