Tanah Karo (SIB). Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) H Tifatul Sembiring tidak yakin akan terjadi koalisi Mega-JK. Penandatanganan lima butir kesepakatan antara Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati dan Ketua Umum Golkar Jusuf Kalla, kemarin, bukan jaminan akan terjadi koalisi.
“Keputusan koalisi PDI-Golkar itu belum ada. Termasuk lima butir poin kesepakatan itu tidak ada menyebut koalisi secara letterlux (terang-terangan),” ujar Tifatul didampingi anggota DPR-RI Anshory Siregar ,anggota DPRD SU Timbas Tarigan dan Ketua DPD PKS Karo Karyawan Tarigan kepada wartawan, Jumat (13/3) usai rapat tertutup dengan kader di Sekretariat DPD PKS Karo Kabanjahe.
“Saya sendiri masih belum yakin akan terjadi koalisi Mega-JK,” tambah Tifatul. Alasannya, bila keduanya berkoalisi maka salah satu harus menjadi Cawapres. Padahal Jusuf Kalla sendiri sudah mendeklarasikan dirinya sebagai Capres. Menurut Tifatul, untuk menjadi Cawapres, peluang Jusuf Kalla justru lebih besar bersama SBY dibandingkan dengan Mega. “Kalau dia (Jusuf Kalla-red) sebagai cawapres, ia jauh lebih aman dengan SBY, ketimbang dengan Megawati,” kata Tifatul.
Tifatul juga menyatakan hingga saat ini PKS belum menjalin koalisi dengan Partai Golkar, PDI Perjuangan, Demokrat, PPP dan PKB. “Pertemuan itu hanya sebatas silaturahmi atau komunikasi politik saja. Keputusan koalisi ditentukan usai Pemilu legislatif nanti,” tegasnya. Dari PKS, kata Tifatul, pihaknya mencalonkan delapan Capres yang berasal dari kader PKS sendiri. Capres PKS dibagi atas empat kategori, yakni Sumatera yang dicalonkan Tifatul Sembiring dan Irwan Prayitno (Ketua Komisi X DPR RI), Jawa Barat Surahman Hidayat (Ketua Dewan Syariah Pusat), Suharna Suryapranata (Ketua MPP PKS) dan Sohibul Siman (Ketua DPP Bidang Ekuintek PKS), Jawa Tengah dan Jawa Timur Hidayat Nur Wahid (Ketua MPR) serta Indonesia bagian Timur Salif Segaf Al Jufri (Dubes Indonesia untuk Arab Saudi) dan Anis Matta (Sekjen PKS).
“Itu adalah calon-calon dari PKS. Kita lemparkan keluar. Siapa nanti yang paling tinggi ratingnya, itulah nanti yang akan dicalonkan termasuk kombinasi Jawa dan Non Jawa dan sebagainya. Itu yang akan kita perhitungkan,” ungkapnya. Terkait pencalonan dirinya sebagai Capres, Tifatul tidak membantah hal tersebut. “Semua kader itu siap. Kami siap dilontarkan kemana saja,” katanya. Dikatakannya, pada Pemilu legislatif kali ini PKS menargetkan 20 persen perolehan suara atau sekitar 135 kursi. Usai pertemuan tersebut, Tifatul bersama rombongan menunaikan Shalat Jumat di Masjid Agung Kabanjahe dan selanjutnya meletakkan batu pertama menara masjid tersebut.
“Saya sendiri masih belum yakin akan terjadi koalisi Mega-JK,” tambah Tifatul. Alasannya, bila keduanya berkoalisi maka salah satu harus menjadi Cawapres. Padahal Jusuf Kalla sendiri sudah mendeklarasikan dirinya sebagai Capres. Menurut Tifatul, untuk menjadi Cawapres, peluang Jusuf Kalla justru lebih besar bersama SBY dibandingkan dengan Mega. “Kalau dia (Jusuf Kalla-red) sebagai cawapres, ia jauh lebih aman dengan SBY, ketimbang dengan Megawati,” kata Tifatul.
Tifatul juga menyatakan hingga saat ini PKS belum menjalin koalisi dengan Partai Golkar, PDI Perjuangan, Demokrat, PPP dan PKB. “Pertemuan itu hanya sebatas silaturahmi atau komunikasi politik saja. Keputusan koalisi ditentukan usai Pemilu legislatif nanti,” tegasnya. Dari PKS, kata Tifatul, pihaknya mencalonkan delapan Capres yang berasal dari kader PKS sendiri. Capres PKS dibagi atas empat kategori, yakni Sumatera yang dicalonkan Tifatul Sembiring dan Irwan Prayitno (Ketua Komisi X DPR RI), Jawa Barat Surahman Hidayat (Ketua Dewan Syariah Pusat), Suharna Suryapranata (Ketua MPP PKS) dan Sohibul Siman (Ketua DPP Bidang Ekuintek PKS), Jawa Tengah dan Jawa Timur Hidayat Nur Wahid (Ketua MPR) serta Indonesia bagian Timur Salif Segaf Al Jufri (Dubes Indonesia untuk Arab Saudi) dan Anis Matta (Sekjen PKS).
“Itu adalah calon-calon dari PKS. Kita lemparkan keluar. Siapa nanti yang paling tinggi ratingnya, itulah nanti yang akan dicalonkan termasuk kombinasi Jawa dan Non Jawa dan sebagainya. Itu yang akan kita perhitungkan,” ungkapnya. Terkait pencalonan dirinya sebagai Capres, Tifatul tidak membantah hal tersebut. “Semua kader itu siap. Kami siap dilontarkan kemana saja,” katanya. Dikatakannya, pada Pemilu legislatif kali ini PKS menargetkan 20 persen perolehan suara atau sekitar 135 kursi. Usai pertemuan tersebut, Tifatul bersama rombongan menunaikan Shalat Jumat di Masjid Agung Kabanjahe dan selanjutnya meletakkan batu pertama menara masjid tersebut.
0 Comments:
Posting Komentar